Viral! Skandal Dokter Residen Anestesi Diduga Perkosa Keluarga Pasien dengan Dibius

Aris Ha

Seorang dokter residen anestesi dari Universitas Padjadjaran diduga melakukan tindakan keji terhadap keluarga penunggu pasien.

Kasus ini tampak menggemparkan dunia medis hingga menyeret nama baik institusi kesehatan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Kendati demikian, kasus medis ini juga tampak memicu perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi warganet hingga viral di media sosial.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, menyebutkan bahwa seorang dokter residen anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) diduga terlibat skandal dalam tindakan tidak senonoh.

Dugaan ini dikabarkan mengarah pada tindakan yang bahkan disebut sebagai skandal pemerkosaan.

Diketahui lebih lanjut, korban dari tindakan tersebut adalah anggota keluarga penunggu pasien di RSHS Bandung.

Menurut informasi dari salah satu komunitas media X melalui akun @colekcimol menyebutkan bahwa nama dokter residen tersebut bernama Priguna Anugerah Pratama.

@colekcimol mengatakan “Catet namanya: Priguna Anugerah Pratama. Lulusan Universitas Kristen Maranatha, PPDS Anastesi UNPAD, praktik di RS Hasan Sadikin Bandung”.

“Sampe pelaku pemerkosaan ini setelah dihukum masih bisa keliaran di RS lain, berarti memang brengsek semua yg ngelindungin. Kawal terus!,” tegasnya.

Kronologi kejadian ini bermula pada pertengahan Maret 2025. Pelaku, yang diduga bernama Priguna Anugerah Pratama, menawarkan pemeriksaan crossmatch darah untuk kebutuhan transfusi pasien yang sedang ditunggui oleh korban.

Setelah itu, pelaku membawa korban ke lantai 7 gedung RSHS. Di sana, pelaku menyuntikkan obat penenang, yang diduga adalah midazolam, hingga korban kehilangan kesadaran. Korban diduga mengalami tindakan tidak senonoh selama tidak sadarkan diri.

Rekaman CCTV menunjukkan korban keluar dari ruangan sekitar pukul 04.00 WIB dalam kondisi sempoyongan. Sementara itu, pelaku terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian.

Kasus medis ini viral di media sosial, terutama melalui unggahan di akun Instagram @ppdsgramm. Publik memberikan perhatian besar terhadap peristiwa ini.

Di media sosial X, netizen tampak ramai menyuarakan kekecewaan mereka. Banyak yang mempertanyakan pengawasan terhadap dokter residen di rumah sakit besar.

Seorang warganet @blackrosenf mengatakan “Menurutku memang harus ada pengawasan penggunaan obat2an yg lebih ketat lagi sih dari RS nya”.

“Kemarin kita dapat kabar, residen anestesi bunuh diri pake obat anestesi, hari ini kita dapat kabar residen memperkosa keluarga pasien pake obat anestesi juga,” lanjutnya.

Sementara itu, pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) mengeluarkan pernyataan keras mengutuk tindakan tersebut.

Kedua institusi tersebut dikabarkan telah memutuskan untuk mengeluarkan pelaku dari program residensi di rumah sakit dan kampus.

RSHS berjanji mendampingi korban dan keluarga dalam mencari keadilan sepertii yang dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, publik di jagat maya kini terpantau menanti proses hukum yang adil. Menurut mereka, kasus ini tak hanya menimpa korban, tetapi juga mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap profesi medis.

Disisi lain, Polda Jawa Barat dikabarkan telah berhasil menahan pelaku setelah menerima laporan kasus tersebut pada 23 Maret 2025.

Adapun keterangan tersebut dikonfirmasi oleh Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan seperti yang diberitakan. (Zonalima.com)