Apakah mesin mobil second favorit kalian mendadak mogok ketika sedang melaju di jalanan?
Mungkin saja busi mobil kalian sudah perlu diganti nih guys.
Ya, busi mobil menunjukkan adanya retakan di area insulatornya (keramik), yang menyebabkan mesin berjalan tidak mulus.
Busi mobil yang pecah bisa menginterferensi proses pembakaran pada mesin.
Berikut ini beberapa alasan mengapa busi mobil dapat retak, nih!
“Bisa jadi kerusakan busi disebabkan oleh penanganan yang salah,” kata Diko.
Diko Oktaviano merupakan Teknisi Dukungan Pasca Produksi di PT Niterra Mobility Indonesia (NMI).
“Bila busi bersentuhan dengan bahan yang lebih keras atau jatuh dari ketinggian dan mengenai lantai keramik, maka dapat pecah,” jelasnya.
Pemasangan busi yang salah dianggap dapat menyebabkan kerusakan berupa retak pada busi tersebut.
Sehingga peran insulator dalam mengontrol aliran listrik menuju elektroda busi menjadi kurang efektif dan berakibat pada terjadinya kebocoran listrik.
“Pembakaran dalam mesin tak optimal akibat penyalaan yang tidak konsisten dan mungkin saja terhenti,” jelas Diko.
Oleh karena itu, saat memasang busi, dibutuhkan kunci yang sesuai.
Dengan pengereman yang dilakukan dengan kunci torsi atau kunci momen.
“Disebutkan di sana spesifikasi tingkat torsional dari busi yang dibutuhkan supaya tidak terlalu kuat karena dapat menyebabkan busi retak atau rusak,” ingat Diko.
Baru-baru ini, tim Zonalima.com sempat mengamati secara langsung keadaan busi mobil yang memiliki potensi untuk retak.
Meski telah retak ketika dicek di bengkel khusus Pelita Motor Mitsubishi, Blok M, Jakarta Selatan.
“Saat komponen keramik busi terkena panas secara berkelanjutan, daya tahannya perlahan berkurang,” jelas Apin, pemilik Pelita Motor Mitsubishi.
Pada area keramik di sekitar sambungan telah menghitam menjadi coklat dengan terdapat retakan horizontal.
“Kebocorannya terjadi karena retakan tersebut, menyebabkan aliran listriknya tak menentu dan membuat api-nyalanya berfluktuasi,” jelas Apin.
“Ketika mesin dinaikkan ke putaran tertentu, akan terasa getaran dan henti-henti disebabkan oleh penghambatan dalam proses pembakaran,” jelasnya. (Zonalima.com)