Diet karnivora tampak semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menurunkan berat badan ideal dengan cepat.
Padahal, pola makan ini hanya mengandalkan konsumsi daging dan produk hewani, tanpa melibatkan makanan nabati seperti buah dan sayuran.
Meski terdengar sebagai diet ekstrem, pola makan ini diklaim mampu memberikan hasil yang signifikan dalam waktu singkat.
Namun, di balik klaim manfaat tersebut, muncul berbagai pertanyaan mengenai efektivitas dan dampaknya terhadap kesehatan.
Baca juga:
10 Risiko Diet Karnivora: Ancaman Tersembunyi yang Mengguncang Kesehatan Anda
Apakah benar diet karnivora dapat menjadi solusi efektif menurunkan berat badan ideal secara cepat? Begini penjelasan lengkap yang dikutip dari berbagai sumber referensi terpercaya.
Diet karnivora bekerja dengan menghilangkan asupan karbohidrat sepenuhnya, sehingga tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Menurut informasinya, pola makan ini memang dapat membantu menurunkan berat badan secara cepat. Namun, para ahli gizi memperingatkan bahwa diet ini berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral.
Beberapa aspek pola makan karnivora terbukti mampu memicu penurunan berat badan. Sebuah studi penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tinggi protein dan rendah karbohidrat dapat mempercepat proses tersebut.
Pola makan ini, menurut para ahli, mendukung tubuh untuk lebih cepat mencapai kondisi ideal. Protein yang menjadi komponen utama dalam diet karnivora, dinilai memiliki peran penting dalam meningkatkan rasa kenyang setelah makan.
Ilustrasi wanita membayangkan diet karnivora yang diklaim mampu menurunkan berat badan secara ideal. (istockphoto) Kombinasi antara protein dan lemak mampu menekan rasa lapar sehingga mendorong pengurangan konsumsi kalori. Hal ini secara langsung berkontribusi pada penurunan berat badan secara signifikan.
Tidak hanya itu, protein juga memiliki manfaat lain yang tak kalah penting. Zat ini berfungsi mempercepat metabolisme tubuh, membantu proses pembakaran kalori menjadi lebih efisien.
Mereka beranggapan tubuh dapat menggunakan energi dengan lebih efektif dengan metabolisme yang optimal untuk mendukung program penurunan berat badan.
Dari hal tersebut, diet karnivora mungkin akan menyebabkan seseorang merasa lebih kenyang dengan jumlah kalori lebih rendah secara total, namun dalam rentang waktu singkat.
Di sisi lain, sebuah studi penelitian selama tiga bulan dilakukan terhadap 132 orang dewasa dengan berat badan berlebih atau obesitas.
Studi ini bertujuan untuk membandingkan dampak penurunan berat badan dari empat jenis pola makan berbasis kalori terbatas dengan kadar karbohidrat dan protein yang bervariasi.
Baca juga:
Pro dan Kontra Diet Karnivora, Apakah Berguna atau Justru Berisiko? Begini Faktanya!Ilustrasi pola makan dalam diet karnivora. (istockphoto) Hasil penelitian menunjukkan bahwa, seseorang yang mengonsumsi makanan kaya protein, sekitar 0,4-0,6 gram protein per pon (0,9-1,3 gram per kilogram) berat badan setiap hari, cenderung kehilangan lebih banyak berat badan.
Jumlah lemak tubuh yang mereka hilangkan juga terlihat lebih signifikan dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi 0,2-0,4 gram protein per pon (0,5-0,9 gram per kilogram) berat badan per harinya.
Penelitian lain juga memberikan hasil yang sama, memperlihatkan bahwa meningkatkan konsumsi protein dan lemak dalam diet bisa menyebabkan penurunan berat badan, serta membantu mencegah peningkatan bobot dari hari ke hari.
Jadi, Anda tidak perlu sepenuhnya menghindari karbohidrat untuk menurunkan berat badan secara ideal. Ada berbagai metode pola makan yang telah diteliti, seperti diet keto atau diet rendah karbohidrat, yang juga efektif mencegah kenaikan berat badan.
Dalam diet keto, lemak mengambil peran utama sebagai sumber energi, menggantikan posisi karbohidrat. Pola makan ini mampu meningkatkan rasa kenyang setelah makan sekaligus mendukung pembakaran kalori secara efisien.
Disamping itu, diet karnivora memiliki karakteristik yang sangat terbatas. Hal ini membuat diet tersebut sulit untuk dijalani dalam jangka waktu panjang, sehingga seringkali menjadi tantangan bagi mereka yang ingin konsisten.
Rekomendasi:
Kapsul Penurun Berat Badan Secara Alami, Slimming dan PelangsingStudi penelitian mengenai efek samping jangka panjang dari risiko diet karnivora masih belum ditemukan. Karena itu, diet ini sebaiknya tidak dijalankan secara berkelanjutan, terutama jika mempertimbangkan risiko kesehatan.
Seseorang dengan kondisi kesehatan seperti diabetes atau gangguan jantung dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba pola makan diet karnivora.
Untuk penderita penyakit ginjal, pola makan diet karnivora ini tidak disarankan sama sekali karena dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Secara umum, para ahli merekomendasikan pola makan yang mencakup berbagai jenis makanan sehat seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, lentil, tauge, gandum utuh, dan lemak tidak jenuh.
Konsumsi lemak jenuh juga perlu dibatasi untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Selain itu, rutin mengonsumsi beragam buah dan sayuran kerap dikaitkan dengan peningkatan kebahagiaan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Pilihan pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi tidak hanya mendukung kesehatan fisik tetapi juga kesejahteraan mental. (Zonalima.com)